Life, Spirit, Adventure
Senin, 19 Januari 2015
Senin, 25 Agustus 2014
Belajar Motret by Js Photograph
Uda lama gak nge-blog ni agan-agan sekalian. Gue dateng bawa hasil jepretan sendiri. maklum gue sendiri masih amatiran. Dan hasil jepretan ini, langsung gue dapetin dari tempatnya. Gak ada unsur copas :D
1. Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.
Ini ni salah satu view yang gue dapetin sebelum masuk ke pelabuhan di daerah Banyuwangi.
2. Tanjung Benoa, Bali, Indonesia.
Pulau pasir ditengah pantai tanjung benoa yang menurut gue kereeeen abis. Bukan cuma letaknya di tengah laut, dari ni pulau lo bisa ngliat pura dan pulau-pulau lainnya. Buat masuk ke daerah tanjung benoa, kita mesti nglewatin jalan tol diatas laut tercantik se-Asia.
3. Pantai Pandawa, Bali, Indonesia.
Ada yang tau pantai ini? Salah satu pantai terkereeeeen di Bali. Kenapa gak? akses buat masuk ke dalam pantai, lo mesti jalan diantara bukit kapur yang menurut pemandu wisata lokal, dulunya jarang buanget orang buat ngunjungin nih pantai. Dalam beberapa tahun, akhirnya jalan ke pantai lebih nyaman dan pantai ini jadi salah satu primadona di Pulau Dewata.
Air yang jernih, pasir putih, dan disisi perbukitan kapur dibuat patung-patung Pandawa yang tingginya muantep.
4. Pantai Kuta, Bali, Indonesia.
Pantai paling rame di Bali, menurut gue. Selain gue orang yang paling males ada di keramaian, ni pantai nambah deretan tempat paling susah buat narik napas saking padetnya orang. Dan ini, hasil jepret pas sunset. Banyak yang nunggu buat dapet nih momen termasuk gue.
5. Tanah Lot, Bali, Indonesia.
Satu lagi koleksi dari Bali. Di Tanah Lot, selain lo dapet pemandangan ombak dan dataran tinggi diatas karang, lo bisa nikmatin sunset dan sunrise yang indah disini.
6. Gunung Bromo dan Gunung Batok, Jawa Timur, Indonesia.
7. Padang Pasir Gunung Bromo, Jawa Timur, Indonesia.
8. Kebun Apel, Malang, Indonesia.
9. Candi Borobudur, Jogjakarta, Indonesia.
10. Gunung Merapi, Jogjakarta, Indonesia.
Rabu, 11 Juni 2014
Liputan6.com, Semarang - Perhatian para keluarga wisudawan dan
puluhan wartawan langsung tersita pada Raeni, Selasa 10 Juni 2014
kemarin. Sebab, wisudawati dari Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ekonomi (FE) Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini berangkat ke lokasi
wisuda dengan kendaraan yang tidak biasa.
Penerima beasiswa Bidik Misi ini diantar oleh ayahnya, Mugiyono,
menggunakan becak. Kendati demikian, senyum bangga tetap menghiasi wajah
Rani juga sang bapak.
Dikutip Liputan6.com dari situs resmi Unnes, unnes.ac.id,
Rabu (11/6/2014), ayahanda Raeni memang bekerja sebagai tukang becak,
yang setiap hari mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan
Langenharjo, Kendal.
Pekerjaan itu dilakoni Mugiyono, setelah ia berhenti sebagai karyawan
di pabrik kayu lapis. Sebagai tukang becak, diakuinya, penghasilnnya
tak menentu. Sekitar Rp 10–Rp 50 ribu. Karena itu, ia juga bekerja
sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp 450 ribu per bulan.
Meski dari keluarga kurang mampu, Raeni berkali-kali membuktikan
keunggulan dan prestasinya. Penerima beasiswa Bidikmisi ini beberapa
kali memperoleh indeks prestasi 4. Sempurna!
Prestasi itu dipertahankan hingga ia lulus sehingga ia ditetapkan
sebagai wisudawati terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96.
Raeni juga menunjukkan tekad baja, agar bisa menikmati masa depan
yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya. "Selepas lulus sarjana,
saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Pengin-nya melanjutkan (kuliah) ke
Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi," kata gadis yang bercita-cita
menjadi guru tersebut
Tentu saja cita-cita itu didukung sang ayahanda. Mugiyono mendukung
putri bungsunya itu untuk berkuliah, agar bisa menjadi guru sesuai
cita-citanya.
"Sebagai orangtua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun
dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon," kata pria
yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu.
Rektor Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengatakan, apa yang dilakukan
Raeni membuktikan tidak ada halangan bagi anak dari keluarga kurang
mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi.
Nah, kalo dah pada baca berita diatas, menurut kalian gimana? Apakah fasilitas kita masih kurang? Apa masih ada yang lupa gimana pengorbanan orangtua kita untuk memperjuangkan cita-cita anaknya? Ya, bersyukur dengan semua pemberianNya. Karena seorang Raeni tidak pernah lelah mengejar impiannya dan tidak akan pernah lelah.
dikutip: http://m.merdeka.com/peristiwa/demi-hadiri-wisuda-raeni-ayahnya-bawa-becak-dari-kendal.html
Senin, 02 Juni 2014
Dia seorang analis terbaik
Juga seorang pakar gizi yang terpercaya
Di malam hari merangkap penjaga
Di siang hari sebagai koki membuat masakan yang enak
Dia juga seorang akuntan yang pandai menghitung
Tapi, dia juga seorang penyanyi yang bersuara merdu
kata-katanya bagai sihir
Dia terkadang cerewet
Tapi tak pernah lelah bersimpuh dihadap-Nya untuk meminta
meminta sedikit rezeki untuk dimakan esok hari atau hari ini
Jangan pernah marah padanya teman. Jika kau merasa lelah dia siap mendengar semua ceritamu.
Jangan pernah malu akan keadaanya karena dia rela memberi semua
Dia memang tak sejaman dengan kita
Iphone dan Samsung tak ada di jaman mudanya
Ajari dia
Temani dia sesibuk apapun
Karena dia selalu ada waktu menerimamu, apapun keadaanmu
Dia yang kusebut IBU.
Selasa, 27 Mei 2014
Sebuah tulisan yang kukutip dari buku berjudul "Soliloquy" karya Rimura Arken.
Catatan Jarak: November dan Aku
Untuk dunia yang terus berdusta, aku hanya harus setia memapah dosa.
Tapi, siapakah diri? Aku tidak banyak mengerti akan hal-hal yang mungkin bisa mendinginkan harimu. Apalagi yang mampu membasuh jiwamu. Yang aku tahu bahwa setiap detak, langkah, napas, dan segala makna, juga prinsip hidupku adalah batas yang kubangun dan takkan kulampaui. Kaulah pada titik itu kau tidak jua bisa merebahkan penatmu dibahuku, kamu yang tetap setengah hati mencecap hadirku, mungkin itulah batas yang kamu bangun. Aku hargai itu. Aku hormati semua penolakanmu, semua diammu, semua alasanmu, bahwa apa yang kita jalani memang mesti begini adanya. Tapi, aku kecewa, sebab tidak sedikitpun kamu sudi tuk menengok bahwa aku menapaki semua ini bak berbaring di altar-altar waktu yang mengunci semua gerakku. Tidak sekejap pun kau melampirkan ikhlas sapa untuk menunggu ketertinggalanku mengejar arti lain dirimu.
Lalu, aku pun luka.
Tahukah kamu, bahwa sedari mula aku senantiasa meyakinkan diriku; kamu adalah rembulan di hamparan gulita malamku. Namun, pada akhirnya kamu hanya mampu menjadi lilin yang begitu mudah padam tertitup angin. Hadir sesejak saat kamu butuh. Saat kamu memerlukan sebuah kehadiran hanya meredakan kekosongan hasratmu. Lalu, mengerjap hilang, meninggalkanku kembali terpuruk dalam harapan yang dalam akan dirimu. Sementara aku tak pernah tahu kamu dimana?
Mungkin dulu aku tak pernah memikir batas itu. Sebab dalam yakinku, suatu hari nanti kamu akan terbuka dengan tulus hati menerima kenyataan apa adanya diriku.
Dan aku begitu pongah dalam kebanggan bahwa hidupku telah begitu bernilai saat aku mampu menyibak semua ini. Mampu menangkup satu tujuan yang meskipun sederhana dan tolol, namun itu tulus didasar jiwaku.
Tujuan itu adalah dirimu. Tapi, aku kelelahan, aku selalu saja remuk sebelum mencapaimu. Bukan oleh kerapuhan, yang membuat aku menyibak keraguan akan dirimu, tidak juga oleh kurangnya kemampuan dan upaya aku menyikapi semua ini, atau oleh fakta sikapmu yang begitu 'rendah' menilai keberadaanku. Namun, oleh teriakan lain ego batas yang kubangun dulunya bahwa aku sudah sangat melenceng. Tidak fair, apalagi jujur mengamini kenyataan bahwa aku mungkin bukan lah orang yang sesuai untuk penantianmu. Pada akhirnya aku harus mengakui bahwa diri ini tidak memiliki sebutir hal pun yang bisa kau hayati, dan mengekalkan ingatmu pada diriku lewat hal itu.
Tak ada yang akan aku sesali. Apa pun yang kuterima saat ini, bagiku akan sangat berharga.
Kalaulah sekarang, aku terlihat begitu angkuh; berbicara banyak tentang hal-hal rumit. Aku hanya bisa berharap, kamu melampirinya dengan kenangan bahwa aku pernah meruntuhkan segalanya dihadapmu.
Ego, prinsip, kerinduan, amarah, ketulusan, harapan,dendam. Segalanya bercampur aduk dalam benak dan karakterku. Aku sendiri bingung.
Bagaimana tanggapanmu akan semua itu? Segala sesuatu, yang hanya terwujud dalam sebentuk diam.
Aku menghormati segala diammu. Namun, perlu kau ketahui, ada banyak hal yang tidak bisa selalu disikapi dengan kebisuan, apalagi ketidakjelasan arah.
Kenyataan bahwa kita berbeda, aku bisa menerimannya. Kita butuh waktu, jarak, ruang, kekuatan lain untuk menjalani semua ini. Aku juga masih mampu mereguknya. Apalagi kenyataan bahwa aku terkadang begitu memilukan, tak mampu bersikap dewasa dan seimbang pada semua hal, pesimis, over sensitif, dan hal lain yang mungkin bisa melegakan kemenanganmu, aku tak akan mundur setapak pun.
Aku resah, dengan perasaan khawatir bahwa sebenarnya kamu tidak pernah menganggap dengan tulus keberadaanku. Kau lebih bisa berbagi hati dengan orang lain. Perasaaan ini terasa terlampau percuma dan sangat memalukan. Terlampau menyakitkan.
Mungkin di sisi lain aku terlalu cemburu. Tidak jua mampu bertahan dalam keyakinan bahwa kamu juga merasakan hal yang sama. Tapi, dimanakah aku bisa menemukan keyakinan itu? Di telapak, sikapmu yang sering kali menyerah dan cukup menghentikkanku dengan diam dan emosi atas ketidakjelasan tentang hadirmu dan perasaanmu?
Apakah kau terlalu angkuh untuk mengakui adanya jalinan antara kita? Ataukah kau berpikir aku takkan mampu meninggalkan sebab aku terlalu mencintaimu. Dan kau berbuat selebur inginmu? Apa kau mengerti, sikapmu itu sangat menyesakkanku?
Separah inikah jalinan kita? Kenapa kita tak pernah mencoba? Adakah kita terlampau letih, lalu menjenguk hati kita masing-masing? Aku mencintaimu, sebab ada keheningan yang berbicara dalam riuh hariku. Bahwa engkau adalah samudera harapku. Pelita tujuku. Kamu unik dan karenanya aku tak ingin kamu jauh.
Telah lama aku membangun hidup pada satu hal. Maka aku tak akan meruntuhkannya dengan hal-hal konyol semcam ini; kebisuan dan ketidakpastian yang kita ciptakan. Sungguh, kalau hingga nantinya sikapmu hanya berhenti pada persoalan ini, aku lebih baik mengalah, berbelok, meskipun aku harus melipat air mata. Menjauh darimu.
Pahami bahwa aku mencintaimu, hanya itu yang selalu kulakukan.
Apa yang bisa kamu lihat jejaknya disetiap huruf, kata, kalimat, bahasa, desah, gerak, watak dan perihal lain yang sudah kuutarakan padamu.
Pahami bahwa aku hanya berusaha untuk mengerti ingatmu, dirimu. Walau itu terkadang menyebabkan aku berbuat sesuatu yang menurutmu adalah sebuah kesalahan. Toh, selalu pula aku mendampinginya dengan koreksi dan kejujuran.
Dan kamu? Aku tak pernah tahu.
Kenz
Bandung, November 2005
Soliloquy: Bahasa Spanyol yang artinya percakapan dengan diri sendiri. Novel yang membawa imaji seorang pemuda yang selalu menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan isi hati hingga ia terlambat untuk mendapatkannya.
Senin, 05 Mei 2014
PESAN SEBUAH MALAM
Tahukah kamu sayang malam ini aku merindukanmu, lebih dari biasanya
Tahukah kamu sayang malam ini aku sedang mendengar lagu-lagu yang biasa kau nyanyikan untukku
Dan malam ini juga aku ikut menyukainya
Aku tahu kita beda genre dan aliran musik tapi malam ini semua terasa sama dan menyatu
Tahukah kamu sayang, aku sedikit lupa kapan malam terakhirmu menelponku
Sudah lama sekali rasanya
Tahukah kamu,aku benci diriku saat aku merasa "sakit", selalu bertindak bodoh
Tahukah kamu, aku merindukan malam yang panjang kita berbicara apa saja
Tentang kita di awal dahulu, kamu yang selalu gugup bertemu keluargaku
Dan aneh hanya setiap malam aku merasa "sendiri" dan siang terasa "lelah"
Kenapa kamu bertanya aku tetap bertahan, aku berpikir keras dan terkadang hanya sebuah tawa kecil yang menjawabnya
Aku bukan tipe orang yang bisa mengekspresikan sesuatu secara jelas kamu tahu, aku takut setiap kalimat yang aku ucapkan akan kulanggar sendiri maka aku hanya bisa membuktikannya dari caraku menjalaninya
oleh:JS31
Tahukah kamu, aku merindukan malam yang panjang kita berbicara apa saja
Tentang kita di awal dahulu, kamu yang selalu gugup bertemu keluargaku
Dan aneh hanya setiap malam aku merasa "sendiri" dan siang terasa "lelah"
Kenapa kamu bertanya aku tetap bertahan, aku berpikir keras dan terkadang hanya sebuah tawa kecil yang menjawabnya
Aku bukan tipe orang yang bisa mengekspresikan sesuatu secara jelas kamu tahu, aku takut setiap kalimat yang aku ucapkan akan kulanggar sendiri maka aku hanya bisa membuktikannya dari caraku menjalaninya
oleh:JS31
Minggu, 27 April 2014
29 APRIL 2014
Indonesia akan mendapatkan gambaran alam yang sangat indah di tanggal 29 April 2014. Fenomena alam yang diprediksi bakal terlihat di negera kita ini jangan sampai terlewat.
Pada tanggal 29 April , sebuah annular atau ” ring of fire ” gerhana
akan terlihat dari sebuah bulatan kecil dari Antartika . Pada bagian
bumi selatan, Australia dan Indonesia bagian selatan akan melihat
gerhana matahari parsial.
Dinamakan gerhana matahari sebagian karena hanya sebagian permukaan matahari saja yang ditutupi bulan. Perlu diketahui bahwa terdapat 2 jenis bayangan bulan, yaitu umbra dan penumbra. Pada saat terjadi gerhana matahari sebagian, ini berarti tempat di bagian bumi tersebut sedang ditutupi oleh penumbra dan hanya sebagian dari permukaan matahari yang ditutupi oleh bulan. Karena ukuran bulan yang relatif kecil, maka bayangan yang dihasilkannya pun relatif kecil. Sehingga wilayah bumi yang tertutupi penumbra hanya memiliki garis tengah kurang lebih 3000 km sedangkan wilayah yang tertutupi umbra hanya sekitar 269 km. Apakah kita bisa melihatnya besok?
Langganan:
Postingan (Atom)