Rabu, 22 Januari 2014

CEMILAN KHAS INDONESIA

Kalo denger kata cemilan, yang ada di otak lo pasti snack(bukan snake)ringan semacem keripik kentang. Tapi di Indonesia, cemilan-cemilan ini uda jarang banget ditemuin. Mungkin kamu pernah liat atau nyicipnya:

1. KLEPON
Kue klepon tradisional berbahan tepung ketan berisikan gula merah dan bertaburkan kelapa parut. Kue ini di beberapa daerah disebut onde-onde, walaupun ada juga makanan berbeda yang bernama onde-onde yang berbentuk bola-bola bertabur wijen.

2. ONDE-ONDE
Onde-onde dapat ditemukan di pasar tradisional maupun dijual di pedagang kaki lima. Onde-onde juga populer khususnya di daerah pecinan baik di Indonesia maupun luar negeri.
Onde-onde terbuat dari tepung terigu ataupun tepung ketan yang digoreng atau direbus dan permukaannya ditaburi/dibalur dengan biji wijen. Terdapat bermacam-macam variasi, yang paling dikenal adalah onde-onde yang terbuat dari tepung ketan dan di dalamnya diisi pasta kacang hijau. Variasi lain hanya dibuat dari tepung terigu dan diberi warna pada permukaannya seperti putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai onde-onde gandum, yang merupakan onde-onde khas dari kota Mojokerto.

3. Risoles/Kroket
Sejenis camilan dari Jakarta dan di adaptasi dari Belanda disebut Rissole, yang berarti pastri berisi daging cincang dan potongan sayur didalamnya.


 4. Sale Pisang
Sale Pisang adalah pisang dengan pengolahan di panggang dan dijemur sampai kering sehingga rasa manis dihasilkan oleh tambahan gula atau taburan coklat bubuk.


5. Keripik
Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu.
Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari kesemuanya.

6. Klapertaart
Klappertaart merupakan kue tradisional khas dari daerah Manado Sulawesi Utara, kue khas ini dibuat dengan campuran bahan-bahan antara lain tepung terigu, kelapa, mentega dan susu serta telur. Resep dasar kue klappertaart ini muncul pada saat kependudukan penjajah Belanda di Manado kala itu. Cara pengolahan kue ini ada berbagai cara, salah satunya dipanggang. Dengan cara dipanggang kue ini akan menghasilkan kue dengan tekstur yang padat dan berbentuk sperti kue tart pada umumnya. Dan jenis pengolahan yang lain selain dipanggang mampu menghasilkan tekstur kue yang sangat lembut, seperti halnya custard yang begitu lembut sehingga akan segera lumer saat dimakan. Kue klappertaart ini sangat ocok disajikan dalam keadaan dingin.

7. Terang Bulan/Martabak
Terang Bulan atau martabak terbuat dari bahan yang sama dengan varian isi yang berbeda-beda seperti isi kacang, keju, selai buah.

8. Lumpia
Lumpia adalah lembaran tipis dari tepung gandum yang dijadikan kulit lalu digunakan sebagai pembungkus isian yang biasanya terdiri atas rebung, telur, sayuran segar, daging, atau makanan laut.
Di Indonesia, lumpia dikenal sebagai makanan khas Semarang dengan tata cara pembuatan dan bahan-bahan yang telah disesuaikan dengan tradisi setempat.

9. Dodol
Dodol adalah penganan manis dari Indonesia juga Malaysia. Proses pembuatan dodol bermutu tinggi memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan keahlian khusus. Bahan utama membuat dodol adalah santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan garam. Bahan tambahan pada dodol menentukan rasa. Dodol dari durian disebut dodol durian, dodol dari sirsak disebut dodol sirsak, dodol dari nangka disebut dodol nangka. Dodol khas Garut disebut dodol Garut. Dodol khas Kandangan, Kalimantan Selatan disebut dodol Kandangan. Dodol durian juga disebut lempok. Bila hanya disebut dodol saja, maka dodol tersebut hanya dibuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dodol disebut jenang. Jenang lebih lembek daripada dodol, lebih basah berminyak, dan umumnya dijual dalam bentuk lempengan. Jenang diiris sesuai permintaan pembeli. Dodol lebih kering (kesat), dipotong dengan ukuran 2 cm×1 cm×3 cm. Pembungkus dodol berupa plastik atau kertas roti, dan dijual dalam jumlah besar di dalam kardus.Saat ini dodol mulai diminati konsumen dari negara lain, antara lain Belanda, Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia.

10. Kembang Goyang
kembang goyang adalah salah satu kue kering tradisional berbentuk kembang/bunga.



Rabu, 15 Januari 2014

Sore di Atap rumah

Kalo lagi libur dan pulang ke rumah pasti yang paling dikangenin adalah naek ke atas atep rumah dan cari objek jeprat jepret yang butuh kesabaran. Dikelilingi bukit barisan, atep rumah gue menyajikan pemandangan yang kalo lo ke sana bakal bilang "wew" hahaha. Bukan cuma itu sunset dan sunrise begitu terasa dekat. Satu lagi coba hitung berapa lapis perbukitan yang ada disana, berapa lapis? ratusan hihi(garing).



sorry nih baray maklum masih amatiran.
Sebuah lirik lagu paporit saya...

LUCKY
Do you hear me? I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, oh baby I'm trying
Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when the life gets hard
I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Ooh ooh ooh
They don't know how long it takes,
Waiting for a love like this
Every time we say goodbye
I wish we had one more kiss
I'll wait for you I promise you, I'll wait
I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Lucky we're in love in every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday
And so I'm sailing through the sea
To an island where we'll meet
You'll hear the music fill the air
I'll put a flower in your hair
Though the breezes through the trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning 'round
You hold me, right here, right now
I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I'm lucky we're in love in every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday
Ooh ooh ooh
Ooh ooh ooh, ooh
Ooh ooh ooh,ooh
singer : Jason Mraz and Collbie
Songwriters
VON DER BURG, JONAS / BHAGAVAN, ANOO FINN ANANDA / VON DER BURG, NICLAS


Selasa, 07 Januari 2014

KULINER KHAS JAWA TIMUR
Kalo ngomongin kuliner Indonesia gak ada abisnya, berikut beberapa kuliner khas Jawa Timur beberapa darinya uda mulai susah ditemuin sekarang.
1. RAWON

Rawon atau nasi rawon (karena selalu disajikan dengan nasi) adalah menu berupa sup daging dengan bumbu khas karena mengandung kluwek. Rawon, meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur (seperti Surabaya), dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta).
Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, serai, kunir, lombok, kluwek, garam, serta minyak nabati. Semua bahan ini (kecuali serai dan lengkuas) dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek.
Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge kecil, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal) dan sambal.
Di Daerah Jawa Timur banyak dijumpai penjual Rawon, terutama rawon Pasuruan banyak yang terkenal.
2. LONTONG BALAP
Lontong balap adalah makanan khas Indonesia yang merupakan ciri khas kota Surabaya di Jawa Timur. Makanan ini terdiri dari lontong, taoge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan sambal. Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris dan di atas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho (bulatan kecil sebesar ibu jari dan dipencet ini bentuk lentho asli lontong balap, berbeda dengan lentho yang dipakai sekarang), kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu diambilkan kuah secukupnya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Makanan ini dihidangkan dengan pasangannya yaitu, beberapa tusuk sate kerang.
3. RUJAK CINGUR 
 
Sejarahnya ni, pada jaman dahulu kala, bertahtahlah raja Firaun Hanyokrowati di Masiran. Beliau sangat berkuasa dan sangat ditakuti oleh rakyatnya.
Pada hari ulang tahunnya sang raja memanggil seluruh juru masak istana untuk menyediakan masakan yang special untuk dirinya. Berbagai macam masakan dari berbagai resep pilihan para juru masak dihidangkan. Sang Rajapun mencicipi semua masakan yang telah dibuat untuknya, tapi tak satupun masakan yang cocok dilidah sang raja Firaun.
Tiba-tiba masuklah seorang punggawa kerajaan menghadap Sang Raja, dia mengatakan bahwa ada sesorang yang ingin menyajikan masakannya supaya dicicipi oleh sang Raja. Sang Raja pun mempersilahkan seseorang tersebut untuk menghadapnya. ”Raja, perkenalkan, nama saya Abdul Rozak”, begitulah lelaki itu memperkenalkan dirinya. setelah memperkenalkan dirinya, ia segera menghaturkan masakannya yang dibungkus dengan daun pisang. Sang Raja pun memanggil ahli kesehatan dan tim gegana untuk memastikan bahwa bungkusan itu aman. Setelah memastikan bungkusan telah aman, maka sang Raja pun membuka dan mencicipi makanan tersebut dan setelah mencicipi, sang Raja tak mau berhenti makan, Raja benar-benar menikmati makanan yang dibuat oleh Abdul Rozak, “lezat sekali” kata Raja dengan keringat bercucuran saking pedasnya .
“Apa nama makanan ini?” Kata Raja dan Abdul Rozak menjawab “Saya belum memberi nama makanan tersebut”. Lalu sang Raja menjawab “Baiklah kalau begitu saya akan memberikan nama untuk makanan lezat itu” kata sang Raja. “Apakah kenyal-kenyal yang ada didalam makanan itu?” tanya raja, “Itu cingur onta, Raja” sahutnya. “Baiklah kalau begitu makanan ini saya beri nama Rozak Cingur”, lalu diperintahkannya kepada juru tulis untuk memasukkan nama itu kedalam lembaran negara. Abdul Rozak tersebut dihadiahi sebuah kapal laut yang mewah dan sebidang tanah, serta di angkat menjadi kepala juru masak istana. Tetapi dirinya menolak, ia hanya mau menerima hadiah kapal laut untuk mengembara. Sang Raja pun setuju asalkan bersedia memberikan resep makanan tersebut, akhirnya Raja mendapatkan resep dan Abdul Rozak diberikan kapal laut seperti yang diminta.
Abdul Rozak memulai perjalanannya melintasi samudera raya, akhirnya kapalnya terdampar di tanjung perak, Surbaya. Disana ia mulai memperkenalkan Rozak Cingur hasil ciptaannya, tetapi Abdul Rozak mengalami kesulitan karena dirinya tidak dapat menemukan onta dan akhirnya mengganti cingur onta dengan cingur sapi, yang ternyata membuat kualitas rasanya jauh lebih baik.Masyarakat sekitar tanjung perak pun mulai berdatangan penasaran ingin mencicipi kelezatan Rozak Cingur, tapi karena masyarakat sekitar susah mengucapkan rozak akhirnya mereka menyebutnya dengan “rujak cingur”. Lambat laun resep rujak cingur tersebar dan banyak yang mulai menyukai makanan dari mulut sapi ini.

4. PETIS
 Dari sekian banyak kuliner khas Jawa Timur, sebagian besar diracik dengan tambahan petis. Walaupun bentuk dan warnanya sekilas kurang menarik tapi petis sesungguhnya tak sekadar penyedap belaka. Proses ekstraksi dari udang/ikan/kupang/daging sapi dalam pembuatannya, masih menyisakan kandungan protein dan mineral. Asam glutamat merupakan jenis asam amino yang paling dominan ada dalam petis. Sama seperti asam glutamat yang ada pada bubuk penyedap yang mengandung MSG (mono sodium glutamat). Pantas jika sesendok kecil saja petis dalam masakan, mampu menyumbang rasa umami yang sedap. Tapi, meski kandungan proteinnya cukup tinggi, pada praktiknya petis tak bisa dijadikan makanan sumber protein karena hanya dipakai dalam jumlah sedikit dalam masakan.


sumber: 
http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/petis.kualitas.beragam/004/002/290
Sejarah rujak cingur _ roejakcingoerku.htm
wikipedia.com